Assalamualaikum~
Sudah lama tidak berkongsi di blog BAIK. Alhamdulillah dah selesai peperiksaan buat Angkatan 2008...

InsyaAllah hari ini kita akan berkongsi tentang zuhud.

Apa itu zuhud?
Zuhud itu adalah suatu perbuatan yang akan menjadikan kita dicintai Allah DAN juga manusia.

Dari Abul ‘Abbas, Sahl bin Sa’ad As-Sa’idi radhiallahu ‘anhu, ia berkata:
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَقَالَ : يَا رَسُوْلَ اللهِ ، دُلَّنِي عَلَى عَمَلٍ إِذَا عَمِلْتُهُ اَحَبَّنِيَ اللهُ وَ اَحَبَّنِيَ النَّاسُ فَقَالَ : – اِزْهَدْ فِي الدُّنْيَا يُحِبُّكَ اللهُ ، وَازْهَدْ فِيْمَا عِنْدَ النَّاسِ يُحِبُّكَ النَّاسُ-

حَدِيْثٌ حَسَنٌ رَوَاهُ اِبْنُ مَاجَه وَ غَيْرُهُ بِاَسَانِيْدَ حَسَنَةٍ


“Seorang laki-laki datang kepada Nabi SAW lalu berkata: ‘Wahai Rasulullah, tunjukkanlah kepadaku suatu perbuatan yang jika aku mengerjakannya, maka aku akan dicintai Allah dan dicintai manusia’. Beliau lantas bersabda:
Zuhudlah terhadap dunia, niscaya Allah akan mencintaimu. Zuhudlah pula terhadap apa yang ada pada manusia, niscaya manusia mencintaimu’.
[Hadits Hasan. Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan selainnya dengan sanad hasan]

Apa maksud hadith di atas?
Bagaimana maksudnya zuhud pada dunia dan apa pula bezanya dengan zuhud dengan apa yang ada pada manusia?


Jom kita terjah pengajaran daripada hadith ini~



Pertama
Sahabat Rasulullah saw sangat tamak dalam melakukan setiap kebaikan, mereka adalah manusia yang terdepan dalam melaksanakan kebaikan daripada yang lainnya. Mereka (para sahabat) betul-betul ingin mengetahui suatu amalan yang dapat menyebabkan mereka mendapat kecintaan Allah dan kecintaan manusia. Oleh karena itu, mereka menanyakan hal ini pada Rasulullah saw.

Kedua
Sabda Nabi saw “Zuhudlah terhadap dunia, niscaya Allah akan mencintaimu” menunjukkan bahawa kecintaan Allah diperoleh dengan seseorang zuhud terhadap dunia. Definisi yang paling bagus, ‘zuhud terhadap dunia’ adalah seseorang meninggalkan sesuatu yang dapat melalaikannya dari mengingat Allah. Definisi ini sebagaimana dinukil dari Al Hafizh Ibnu Rojab ketika beliau menjelaskan hadits ini dalam Jami’ul ‘Ulum wal Hikam (2/186) dari Abu Sulaiman Ad Daaroniy.
Beliau mengatakan,
“Para ‘alim ulama di Iraq berselisih pendapat mengenai pengertian zuhud. Di antara mereka ada yang mengatakan bahwa zuhud adalah menjauhi dari manusia. Ada pula yang mengatakan bahwa zuhud adalah meninggalkan berbagai nafsu syahwat. Ada juga yang mengatakan bahwa zuhud adalah meninggalkan diri dari kekenyangan. Semua definisi ini memiliki maksud yang sama.”
Kemudian Ad Daaroniy mengatakan bahwa beliau cenderung berpendapat bahwa zuhud adalah meninggalkan sesuatu yang dapat melalaikan dari mengingat Allah ‘azza wa jalla. Definisi beliau ini sangatlah bagus kerana definisi yang beliau ajukan telah mencakup makna dan macam-macam zuhud.

Ketiga
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Zuhudlah pula terhadap apa yang ada pada manusia, niscaya manusia mencintaimu”. Manusia dikenal begitu tamak terhadap harta dan berbagai kesenangan di kehidupan dunia. Kebanyakan manusia sangat kikir untuk mengeluarkan hartanya dan enggan untuk berderma. Padahal Allah Ta’ala berfirman,
فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا وَأَنفِقُوا خَيْراً لِّأَنفُسِكُمْ وَمَن يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
“Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta ta’atlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu . Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. At Taghaabun: 16)
Seharusnya seseorang tidak terkagum-kagum dengan orang yang sangat tamak terhadap dunia dan menampakkan padanya. Jika seseorang merasa cukup dengan apa yang ada pada manusia, dia akan memperoleh kecintaan mereka dan manusia pun akan mencintainya. Jika sudah demikian, maka dia akan selamat dari keburukan mereka.

Empat
Beberapa faedah berharga dari hadits di atas:
1. Para sahabat sangat bersemangat melakukan sesuatu yang dapat mendatangkan kecintaan Allah dan manusia.
2. Dalam hadits di atas terdapat dalil adanya sifat mahabbah (kecintaan) bagi Allah ‘azza wa jalla.
3. Sesungguhnya kebaikan bagi hamba adalah jika Allah mencintainya.
4. Untuk memperoleh kecintaan Allah dengan zuhud pada dunia.
5. Sesungguhnya jika seseorang zuhud terhadap apa yang ada pada manusia, maka itu merupakan sebab baginya untuk mendapatkan kecintaan mereka. Dengan zuhud seperti ini akan membuatnya memperoleh kebaikan dan selamat dari berbagai keburukan manusia. 

Sumber: Penjelasan Hadits 31 Al Arba’in An Nawawiyah, oleh Syaikh Abdul Muhsin Al Abbad Al Badr dalam Fathu Qowil Matin
Diedit dari: Memiliki sifat zuhud Muhammad Abduh Tuasikal
life is short... make the most of it!

Sememangnya, untuk mencapai hakikat zuhud itu memerlukan mujahadah yang berterusan!
Tepuk dada, tanyalah iman. Sejauh mana usaha kita? Hanya kita yang mampu menjawabnya...

Sedikit tambahan:
“Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, nescaya Kami berikan kepada mereka (balasan) atas pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia tidak akan dirugikan”
(Q.S. Hud:15).


  (Q.S Al-Hadid : 20)

Hidup ini hanya sementara, 
jadilah kita seperti pengembara,
mengumpul amal tak kira masa,
buat bekalan di akhirat sana,
moga akhirnya sampai ke syurga,
berbahagialah kita di sisi Pencipta~

:)

 Wallahua'lam, moga ada manfaat buat yang membaca~

Biro.Agama.Islam.KUBI-B.A.I.K

Ahlan wa sahlan

ASSALAMUALAIKUM

"Selamat datang!" ke blog rasmi Biro Agama dan Kerohanian Kelab UMNO Bandung Indonesia; ataupun lebih mesra dikenali sebagai BAIK (Biro Agama Islam KUBI)

Di sini kami menyediakan ruangan khusus untuk rakan-rakan khususnya di UNPAD untuk mengetengahkan dan mengutarakan apa-apa kemusykilan tentang Islam di sini. Sebarang soalan bolehlah di'email'kan kepada:
baik.kubi@gmail.com

Malu bertanya, sesat jalan~

Semoga segala usaha kita diredhai Allah SWT...

Selamat membaca~

=)

Mutabaah Ibadah

  1. membaca al-Quran serta terjemahan- sekali sehari
  2. berjemaah di waktu solat - sekali sehari
  3. solat berjemaah di masjid- sekali sehari
  4. solat di awal waktu- dua kali sehari
  5. berpuasa sunat - dua kali sebulan
  6. membaca bahan bacaan berkaitan dengan ilmu agama (artikel,blog,buku)- sekali sebulan
  7. Riadah bersama rakan-rakan- dua kali sebulan
  8. Qiamullail (solat malam)- sekali sebulan
semangat yuk kawan-kawan.. mari jaga hubungan dgn Allah^_^