Dimana Allah ?
Kita akan mendapat dua jawapan yang POPULAR tetapi tidak diteliti kebenarannya :
1. Allah ada pada diri kita ini ..
2. Allah dimana-mana di segala tempat
1. Allah ada pada diri kita ini ..
2. Allah dimana-mana di segala tempat
Jawaban yang pertama berasal dari kaum wihdatul wujud (kesatuan wujud Allah dengan manusia) yang telah dikafirkan oleh para Ulama kita yang dahulu dan sekarang. Sedangkan jawaban yang kedua keluar dari kaum Jahmiyyah (faham yang menghilangkan sifat-sifat Allah) dan Mu’tazilah, serta mereka yang sefaham dengan keduanya dari ahlul bid’ah.
Rasulullah SAW pernah mengajukan pertanyaan kepada seorang hamba perempuan milik Mua’wiyah bin Al-Hakam As-Sulamy sebagai ‘TEST’ keimanan sebelum ia dimerdekakan oleh tuannya yaitu Mu’awiyah :
Artinya :
”Beliau bertanya kepadanya : ”Di manakah Allah? Jawab hamba itu : ”Di atas langit.” Beliau bertanya (lagi) : ”Siapakah Aku? Jawab budak itu : ”Engkau adalah Rasulullah”. Beliau bersabda : ”Merdekakan ia ! .. karena sesungguhnya ia mu’minah (seorang perempuan yang beriman)”.
Hadits shahih. Dikeluarkan oleh Jama’ah ahli hadits, diantaranya :
1. Imam Malik (Tanwirul Hawaalik syarah Al-Muwath-tho juz 3 halaman 5-6).
2. Imam Muslim (2/70-71)
3. Imam Abu Dawud (No. 930-931)
4. Imam Nasa’i (3/13-14)
5. Imam Ahmad (5/447, 448-449)
6. Imam Daarimi 91/353-354)
7. Ath-Thayaalis di Musnadnya (No. 1105)
8. Imam Ibnul Jaarud di Kitabnya ”Al-Muntaqa” (No. 212)
9. Imam Baihaqy di Kitabnya ”Sunanul Kubra” (2/249-250)
10. Imam Ibnu Khuzaimah -Imamnya para Imam- di Kitabnya ”Tauhid” (hal. 121-122)
11. Imam Ibnu Abi ‘Aashim di Kitab As-Sunnah (No. 489 di takhrij oleh ahli hadits besar Muhammad Nashiruddin Al-Albanni).
12. Imam Utsman bin Sa’id Ad-Daarimi di Kitabnya ”Ar-Raddu ‘Alal Jahmiyyah” (No. 60,61,62 halaman 38-39 cetakan darus Salafiyah).
13. Imam Al-Laalikai di Kitabnya ”As-Sunnah ” (No. 652).
‘TEST’ tersebut bertanyakan ‘kepercayaan’ atau boleh disebut AQIDAH beliau terhadap Allah, dan siapakah Nabi pada pandangannya. Manusia biasa atau ‘tuhan’ juga. MAKA ITULAH SKEMA JAWAPAN YANG DIAJAR OLEH NABI. Hehe…
PEMBAHASAN
Kaum yang mempunyai i’tiqad (berpendapat) :
“ALLAH BERADA DI TIAP-TIAP TEMPAT ATAU ALLAH BERADA DIMANA-MANA .”
Jika demikian, yakni Allah berada dimana-mana tempat, maka Allah berada di jalan-jalan, di pasar-pasar, di tempat kotor dan berada di bawah mahluknya!?
Jawablah kepada mereka dengan firman Allah ‘Azza wa Jalla :
Artinya :
”Maha suci Engkau ! ini adalah satu dusta yang sangat besar” (An-Nur : 16)
”Maha suci Allah dari apa-apa yang mereka sifatkan ” (Al-Mu’minun : 91)
”Maha Suci Dia ! Dan Maha Tinggi dari apa-apa yang mereka katakan dengan ketinggian yang besar”. (Al-Isra : 43)
Berkata Imam Adz-Dzahabi setelah membawakan hadits ini, di kitabnya ”Al-Uluw” (hal : 81 diringkas oleh Muhammad Nashiruddin Al-Albani).
Artinya :
”Dan demikian ra’yu kami (setuju dengan hadits) setiap orang yang ditanya : ”Dimana Allah ? ”Dia segera dengan fitrahnya menjawab : Di atas langit !. Didalam hadits ini ada dua masalah : pertama : Disyariatkan pertanyaan seorang muslim : Dimana Allah ?. Kedua : Jawaban orang yang ditanya : (Allah) di atas langit ! Maka barangsiapa yang mengingkari dua masalah ini berarti ia telah mengingkari Al-Musthafa (Nabi) SAW”.
Telah berfirman Allah ‘Azza wa Jalla di Muhkam Tanzil-Nya.
Artinya :
”Ar-Rahman di atas ‘Arsy Ia istawaa” (Thaha : 5)
”Kemudian Ia istawaa (bersemayam) di atas ‘Arsy”.
Pada enam tempat. Ia berfirman di kitab-Nya yaitu :
1. Surat Al-A’raf ayat 54
2. Surat Yunus ayat 3
3. Surat Ar-Ra’du ayat 2
4. Surat Al-Furqaan ayat 59
5. Surat As-Sajdah ayat 4
6. Surat Al-Hadid ayat 4
Rasulullah SAW pernah mengajukan pertanyaan kepada seorang hamba perempuan milik Mua’wiyah bin Al-Hakam As-Sulamy sebagai ‘TEST’ keimanan sebelum ia dimerdekakan oleh tuannya yaitu Mu’awiyah :
Artinya :
”Beliau bertanya kepadanya : ”Di manakah Allah? Jawab hamba itu : ”Di atas langit.” Beliau bertanya (lagi) : ”Siapakah Aku? Jawab budak itu : ”Engkau adalah Rasulullah”. Beliau bersabda : ”Merdekakan ia ! .. karena sesungguhnya ia mu’minah (seorang perempuan yang beriman)”.
Hadits shahih. Dikeluarkan oleh Jama’ah ahli hadits, diantaranya :
1. Imam Malik (Tanwirul Hawaalik syarah Al-Muwath-tho juz 3 halaman 5-6).
2. Imam Muslim (2/70-71)
3. Imam Abu Dawud (No. 930-931)
4. Imam Nasa’i (3/13-14)
5. Imam Ahmad (5/447, 448-449)
6. Imam Daarimi 91/353-354)
7. Ath-Thayaalis di Musnadnya (No. 1105)
8. Imam Ibnul Jaarud di Kitabnya ”Al-Muntaqa” (No. 212)
9. Imam Baihaqy di Kitabnya ”Sunanul Kubra” (2/249-250)
10. Imam Ibnu Khuzaimah -Imamnya para Imam- di Kitabnya ”Tauhid” (hal. 121-122)
11. Imam Ibnu Abi ‘Aashim di Kitab As-Sunnah (No. 489 di takhrij oleh ahli hadits besar Muhammad Nashiruddin Al-Albanni).
12. Imam Utsman bin Sa’id Ad-Daarimi di Kitabnya ”Ar-Raddu ‘Alal Jahmiyyah” (No. 60,61,62 halaman 38-39 cetakan darus Salafiyah).
13. Imam Al-Laalikai di Kitabnya ”As-Sunnah ” (No. 652).
‘TEST’ tersebut bertanyakan ‘kepercayaan’ atau boleh disebut AQIDAH beliau terhadap Allah, dan siapakah Nabi pada pandangannya. Manusia biasa atau ‘tuhan’ juga. MAKA ITULAH SKEMA JAWAPAN YANG DIAJAR OLEH NABI. Hehe…
PEMBAHASAN
Kaum yang mempunyai i’tiqad (berpendapat) :
“ALLAH BERADA DI TIAP-TIAP TEMPAT ATAU ALLAH BERADA DIMANA-MANA .”
Jika demikian, yakni Allah berada dimana-mana tempat, maka Allah berada di jalan-jalan, di pasar-pasar, di tempat kotor dan berada di bawah mahluknya!?
Jawablah kepada mereka dengan firman Allah ‘Azza wa Jalla :
Artinya :
”Maha suci Engkau ! ini adalah satu dusta yang sangat besar” (An-Nur : 16)
”Maha suci Allah dari apa-apa yang mereka sifatkan ” (Al-Mu’minun : 91)
”Maha Suci Dia ! Dan Maha Tinggi dari apa-apa yang mereka katakan dengan ketinggian yang besar”. (Al-Isra : 43)
Berkata Imam Adz-Dzahabi setelah membawakan hadits ini, di kitabnya ”Al-Uluw” (hal : 81 diringkas oleh Muhammad Nashiruddin Al-Albani).
Artinya :
”Dan demikian ra’yu kami (setuju dengan hadits) setiap orang yang ditanya : ”Dimana Allah ? ”Dia segera dengan fitrahnya menjawab : Di atas langit !. Didalam hadits ini ada dua masalah : pertama : Disyariatkan pertanyaan seorang muslim : Dimana Allah ?. Kedua : Jawaban orang yang ditanya : (Allah) di atas langit ! Maka barangsiapa yang mengingkari dua masalah ini berarti ia telah mengingkari Al-Musthafa (Nabi) SAW”.
Telah berfirman Allah ‘Azza wa Jalla di Muhkam Tanzil-Nya.
Artinya :
”Ar-Rahman di atas ‘Arsy Ia istawaa” (Thaha : 5)
”Kemudian Ia istawaa (bersemayam) di atas ‘Arsy”.
Pada enam tempat. Ia berfirman di kitab-Nya yaitu :
1. Surat Al-A’raf ayat 54
2. Surat Yunus ayat 3
3. Surat Ar-Ra’du ayat 2
4. Surat Al-Furqaan ayat 59
5. Surat As-Sajdah ayat 4
6. Surat Al-Hadid ayat 4
Jawapan diambil daripada tulisan Ustaz Abdul Hakim bin Amir Abdat
Dalil-dalil lain:
"Tidakkah maku mempercayai aku? Sedangkan saya adalah al-Amin oleh Dia yang di langit. Perkhabaran langit mendatangi saya ketika pagi dan ketika petang" [HR Bukhari]
"Sesungguhnya Allah telah menulis satu penulisan sebelum Dia menerbitkan kejadian."Sesungguhnya rahmat Aku mendahului murka Aku". Maka ia tertulis di sisiNya di atas Arasy [HR Bukhari]
Imam Malik apabila ditanya "Bagaimana caranya Allah istiwaa di atas 'Arsy ?. Beliau menjawab :
Artinya:
"Istiwaa itu bukanlah sesuatu yang tidak dikenal (yakni telah kita ketahui artinya), tetapi bagaimana caranya (Allah istiwaa) tidaklah dapat dimengerti, sedang iman dengannya (bahwa Allah istiwaa) wajib, tetapi bertanya tentangnya (bagaimana caranya) adalah bid'ah".
Artinya:
"Istiwaa itu bukanlah sesuatu yang tidak dikenal (yakni telah kita ketahui artinya), tetapi bagaimana caranya (Allah istiwaa) tidaklah dapat dimengerti, sedang iman dengannya (bahwa Allah istiwaa) wajib, tetapi bertanya tentangnya (bagaimana caranya) adalah bid'ah".
Rujukan lebih lanjut: Ad-Diyari
p/s : BAIK pun budak baru belajar...=)
Ahlan wa sahlan
"Selamat datang!" ke blog rasmi Biro Agama dan Kerohanian Kelab UMNO Bandung Indonesia; ataupun lebih mesra dikenali sebagai BAIK (Biro Agama Islam KUBI)
Di sini kami menyediakan ruangan khusus untuk rakan-rakan khususnya di UNPAD untuk mengetengahkan dan mengutarakan apa-apa kemusykilan tentang Islam di sini. Sebarang soalan bolehlah di'email'kan kepada:
baik.kubi@gmail.com
Malu bertanya, sesat jalan~
Semoga segala usaha kita diredhai Allah SWT...
Selamat membaca~
=)
Mutabaah Ibadah
- membaca al-Quran serta terjemahan- sekali sehari
- berjemaah di waktu solat - sekali sehari
- solat berjemaah di masjid- sekali sehari
- solat di awal waktu- dua kali sehari
- berpuasa sunat - dua kali sebulan
- membaca bahan bacaan berkaitan dengan ilmu agama (artikel,blog,buku)- sekali sebulan
- Riadah bersama rakan-rakan- dua kali sebulan
- Qiamullail (solat malam)- sekali sebulan
Category List
akhirat
(5)
akhlak dan ukhwah
(1)
al-Quran
(2)
aqidah
(11)
fiqh
(19)
ilmu hadith
(6)
isu semasa
(9)
program BAIK
(28)
sunnah
(2)
tazkirah
(9)
Umum
(23)
usul fiqh
(2)
Video
(7)
Owh ye..Saye baru tau.huhu
Salam. Tahniah atas penerangan di atas `aqidah yang sahih. Bagus, teruskan usaha.
*Nampaknya di UNIPAD senang nak sebarkan sunnah. Semoga kita diberi kekuatan masing-masing.
saya...sebab apa saya xleh komen kat sini ni??
salam almadd..
maaf,komen anda tidak di'publish' kerana kurang faham dengan komen@soalan[?] anda.
anda sekadar mengulang petikan artikel di atas kan? harap boleh perjelaskan:)
:)
Salam..saya dah lama mencari..rasanya artikel ini perlu dibuang..JAKIM dan keluarkan fatwa..bahawa fahaman Allah bertempat adalah sesat..
Soalan:
Slm Ustaz. Saya ingin bertanya. Apakah hukum jika seseorang itu mempercayai Allah itu bertempat mempunyai ruang dan arah? Setahu saya sejak kecil umat Islam tidak pernah kata Allah itu bertempat atau dilingkungi ruang arah samaada tempat atas ataupun bawah. Tetapi sejak akhir-akhir ini ada sebahagian ajaran (seperti Wahhabi) yang mendakwa ALLAH BERTEMPAT. apa hukumnya orang iktikad macam tu Ustaz?
Jawapan:
Wa'alaikumussalam. Barangsiapa yang beriktikad Allah ta'ala itu bertempat maka dia sesat kerana itu bukan akidah Islam dan dia perlu kembali bertaubat memeluk Islam kerana dia telah menyamakan Allah dengan makhluk.
Pada kenyataan Jabatan Kemajuan Islam Malaysia JAKIM yang diterbitkan oleh JAKIM Bahagian Penyelidikan (1426H/2005M) pada Tajuk PENJELASAN TERHADAP 58 CIRI AJARAN SESAT DI MALAYSIA pada Nom (5) M/S 7 dinyatakan oleh JAKIM:
" Ajaran yang bertentangan dengan ajaran Islam dari beberapa sudut. Antaranya meletakkan Allah bertempat, Allah mengambil ruang dan berpindah-pindah dan Tuhan boleh bersatu
dengan makhluk".
JAKIM menyatakan lagi dalam ruang yang sama pada M/S 8:
" Ayat ini menjelaskan bahawa Allah tidak menempat, tidak mengambil ruang dan tidak boleh dibandingkan dengan makhluk.
Sebaliknya orang yang mendakwa begini sebenarnya tidak mengenal Allah
dengan pengenalan yang betul, kerana mengiktikadkan bahawa Allah
S.W.T itu boleh menjelma sebagai makhluk atau manusia, atau
menyifatkan Allah dengan sifat yang tidak layak dengan keagungan-
Nya. Orang yang menganggap Allah memasuki tubuh manusia atau
Dia terlipat pada suatu tempat dan keadaan maka orang itu adalah
kafir terkeluar dari agama Islam. Kerana dianggap ingkar apa yang
disepakati daripada Islam". Tamat nukilan dari JAKIM
http://3.bp.blogspot.com/_YjwvlgACA_U/S9UxN-FkY0I/AAAAAAAAALc/z0kDtKBtF3U/s1600/JAKIMhukumKafir1.bmp
http://3.bp.blogspot.com/_YjwvlgACA_U/S9UxNTuGa5I/AAAAAAAAALU/hharmoG0e48/s1600/JAKIMhukumKafir2.bmp
http://3.bp.blogspot.com/_YjwvlgACA_U/S9UxNNJzerI/AAAAAAAAALM/ny-udn2jWTc/s1600/JAKIMhukumKafir3.bmp
http://3.bp.blogspot.com/_YjwvlgACA_U/S9UxMv2taeI/AAAAAAAAALE/JMS2OHUtS3I/s1600/JAKIMhukumKafirR4.bmp
http://2.bp.blogspot.com/_YjwvlgACA_U/S9UzSy2L6AI/AAAAAAAAALs/sWGnH5mEW3M/s1600/aizam1.bmp
sekian..terima kasih...
*Selaraskan hati dan akal dahulu :)
al-madd:
Waalaikumussalam wbt..
InsyaAllah, kita sama2 berusaha selesaikan perbezaan pendapat ini.
Dalam menyelesaikan perbezaan pendapat, kita haruslah melihat apakah yang dimaksudkan dengan golongan yang memegang pendapat itu, bukan menafsirkan sebagaimana sangkaan kita tentang apa yang mereka maksudkan...
Saya berikan contoh tentang hal ini sendiri, tentang iktikad bahawa Allah berada di langit itu, adakah pihak yang berpendapat sedemikian beriktikad bahawa "meletakkan Allah bertempat, Allah mengambil ruang dan berpindah-pindah dan Tuhan boleh bersatu dengan makhluk"?
Bagaimanakah tafsiran sebenarnya golongan tersebut terhadap pendapat tersebut (Allah berada di langit)?
(dengan menghormati pandangan yang berbeza dengan kita)
Berkenaan artikel di atas, jika ada kesilapan, misalnya tentang iktikad Imam Abul Hassan Asy'ari itu, harap saudara al_madd boleh perbetulkan fahaman ini. Kami sedia menarik balik jika ada tersalah, insyaAllah..
Dan daripada hadith di atas, jika salah penjelasan dan syarah tentangnya, harap saudara al_madd dapat jelaskan juga di sini supaya kita sama-sama dapat berkongsi, insyaAllah...
Salam sayang,
Wassalamualaikum wbt..
:)
salam..saya mengambil quote yang di atas..berbunyi begini..
Kaum yang menyandarkan aqidah mereka kepada Imam Abul Hasan Ali bin Ismail Al-Asy’ary, yaitu ; mereka mempunyai i’tiqad (berpendapat) :
“ALLAH BERADA DI TIAP-TIAP TEMPAT ATAU ALLAH BERADA DIMANA-MANA .”
Jika demikian, yakni Allah berada dimana-mana tempat, maka Allah berada di jalan-jalan, di pasar-pasar, di tempat kotor dan berada di bawah mahluknya!?
tidak pernah dalam mazhab assyariyah mengatakan Allah itu ada di mana-mana.Bagi saya ini adalah fitnah yang besar kepada ulama besar seperti imam abu hassan Assyary.
bagi saya takdak masalah kalau nak pegang pendapat salaf atau khalaf.tapi kalau nak mengkritik sesuatu isu biarlah kita belajar dulu sesuatu bab itu..m
mengenai pendapat imam abu hassan assyari adalah berpendapat Allah itu tidak bertempat,iaitu tidak berjisim dan tidak menempati ruang,selari dengan fahaman JAKIM..
http://baheis.islam.gov.my/web/musykil_new.nsf/0/333B620BF2A286854825747B003E17EF
saya lampirkan juga penjelasan dari YAB MB kelantan tentang aliran assyariah ini..
http://www.mediafire.com/?ne2dmyeinzo
Tak salah nak berkhilaf..cuma jangan lah menghukum tanpa hak..
sudahlah menghukum tanpa hak,kemudian salah ambil fakta pula...
salam farhana...
sorry...tak berapa reti menulis..cuma ada fakta yang tak betul..
fahaman Allah ada di mana-mana itu bukan Assyariayah dan AlMaturidiyah...harap boleh edit posting kat atas..
al_madd:
Maaf lambat reply..ada kekangan internet. insyaAllah artikel akan diubah, maaf atas kesilapannya...
telah dibahas pjg lebar secara ilmiah
http://www.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=&func=view&catid=7&id=9626#9626